Kita tidak bisa memilih dari mana kita berasal, siapa orang tua kita. Tetapi, kita bisa memilih kemana kita akan pergi, bagaimana kita menggunakan hidup kita. Banyak hal absurd yang justru dilakukan oleh orang-orang yang dianggap bijak. Tidak hanya orang bijak kurasa, semua orang pernah melakukan hal yang absurd, tak tercerna oleh logika dengan baik, jadi bisa dikatakan akan ditolak mentah-mentah oleh social.
Apa yang ada di benak kalian ketika mendengar kata ‘orang baik’? Apakah murni kebaikan yang akan dia lakukan? Hahaha….i don’t think so. Lalu, bagaimana kita menilai sesuatu dengan parameter baik dan buruk, atau benar dan salah.
Bisakah semua hal di dunia ini hanya diukur dengan dua hal tersebut?
Terdapat kondisi dimana menjadi latar belakang seseorang melakukan hal yang buruk di mata
kebanyakan orang.Ketika seorang anak dilahirkan di lingkungan yang baik, maka otomatis dia
akan mendapatkan image yang baik pula,akan selalu melekat di sosoknya.
Berbeda halnya denganbocah yang dilahirkan dari lingkungan yang criminal, dikenal begitu. Sehingga dia tumbuh dengan amarah dan tanpa sadar membuktikan image criminal tersebut,
mewujudkannya, dan dia menjadi salah satu sosoknya.
Padahal, begitu banyak kebaikan dalam dirinya sebagai manusia, bukan sebagai siapa tumbuh dimana atau siapa orang tuanya. The Town, menggambarkan sisi dimana kejahatan dan kebaikan adalah dua hal tak terpisahkan,
yang akan selalu ada pada diri manusia. Ketika menonton film ini, aku sibuk berfikir,
bertanya dalam otakku, bagaimana seharusnya manusia hidup.