Monday, December 17, 2012

Simple Life


Dalam benakku terbersit pikiran, kenapa dulu aku tidak membiasakan diri menulis sesuatu sesudah menonton sebuah film? Wah bisa jadi latihan yang menarik, ^_^.

Baru kemudian bersitan itu berubah menjadi krentekan dalam hati ketika aku menunggu saat dimana aku mendapatkan kerja. Kesibukan apa yang harus kulakukan untuk bisa berpartisipasi dalam membunuh waktu. Hehehehe…….aku harus menulis tentang apa yang aku pikirkan ketika menonton sebuah film, yayy!!!!!
Here we go……

Simple Life, aku mengetahui film ini dan berbagai macam decak kagum yang menyertainya sudah agak lama.

Hmmmm……Andy Lau, dan seorang nenek2. Sepertinya tipe film berat yang harus ditonton dalam keadaan fisik sehat dan hati tenang tidak uring2an, apalagi terburu-buru. Berkali-kali aku mengopi film ini tapi di tengah proses copying aku meng-klik tombol cancel. Entahlah, aku belum pengen memilki film ini, apalagi menontonnya. Bahkan ketika akhirnya aku punya, aku masih saja menunda nonton film ini. 

Terbiasa menonton film Cina dengan dubbing, mendengar langsung suara sang aktor memberi efek yang lebih kuat di hati. Film ini mengisahkan tentang seorang pelayan dan majikannya. Setting film ini kebnyakan berada di panti jompo. Sesak ketika melihat begitu banyak orang tua harus tinggal di tempat seperti itu, jauh dari keluarga, seperti terbuang.

Sang nenek yang adalah pembantu, melayani keluarga sang majikan lebih dari 60 tahun. Dedikasinya sangat tinggi dalam menjalankan pekerjaannya. Dia menjalankan semua tugasnya dengan benar dan sepenuh hati, sesederhana itu. Tapi karena ajeg kata orang Jogja, menjadikannya sangat bermakna.

No comments:

Post a Comment