Aku bukanlah
penggemar berat spiderman. Aku menontonnya sesuai selera umur. Film spiderman
yang dibintangi oleh Tobey Maguire release saat aku duduk di bangku SMP, yang otomatis
menjadi salah satu film yang digandrungi kebanyakan remaja saat itu, termasuk
aku. Setelah menikmati 3 film spiderman dengan bintang tersebut di atas, aku
mendapat kesan bahwa film ini didominasi oleh atmosfir yang kelam, penuh dengan
keputusan2 yang bisa membuat siapa saja depresi (T_T), dan kering akan
kebahagiaan. Ya….itu perasaan yang tertinggal usai nonton fim spiderman lama. Satu
hal yang tidak bisa kuterima dari film spiderman lama adalah pembuluh mana dari
tubuh manusia yang sanggup memproduksi benang laba2, walaupun itu hasil mutan
sekalipun, dan harusnya ada pori khusus kan? Di kedua film spiderman terdahulu
tiba2 benang laba-laba keluar dari kulit dan langsung tembus kostum entah
bagaimana caranya. ^_^ yaaa…..walaupun fiksi ilmiah, 5 % teori beneran, dan
sisanya imajinasi (asal banget ngitung prosentasenya hahahaha), tapi entah
kenapa aku tetap tidak bisa menerima bagian yang ini, hingga saat ini
hehehehe….
Berbeda
dengan sekuel spiderman terdahulu, The Amazing Spiderman, ku tonton dengan
ekspektasi yang biasa saja, cenderung masih terbawa dengan perasaan ilfil (ilang feeling :D) yang
tersisa pasca nonton spiderman lama. Klo bukan karena adekku semangat banget
ngopyin ni film, entah kapan ku baru tahu klo film ini layak untuk ditonton.
Awalnya kukira konsep film ini kurang lebih sama dengan yang dulu. Tapi
ternyata amat sangat berbeda. Garis besarnya masih sama, tetapi disampaikan
dengan cara yang lebih menarik, dan manusiawi, juga lebih terlihat tidak melulu
kelam. Spiderman dalam The Amazing Spiderman diperankan oleh Andrew Garfield, wajahnya sangat
familiar. Setelah googling baru ku sadar klo dia bermain di film The Social Network, The Imaginarium of Doctor Parnassus, dan Boy A. Dan ketidak-terimaanku
dengan satu hal di film spiderman lama, terobati dengan ampuhnya di film The
Amazing Spiderman. Yup, benang laba2nya nggak keluar begitu saja dari kulit,
tetapi dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam alat seperti jam tangan, itu lebih
logis. Dialog2nya juga lebih mendekati
kenyataan, tidak terlalu didramatisir. Aku puas dengan spiderman ini, merasa
lebih baik, bahwa hidup tidak melulu harus dihadapi dengan kaku, dengan
pilihan2 muram. Oiya…..sepertinya akan ada sekuelnya juga, soalnya endingnya
gitu sih…hmmmm jadi penasaran seperti apa nantinya.
No comments:
Post a Comment